Beberapa Faktor Pemicu Serangan Penyakit Jantung – Merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia dan dikenal sebagai silent killer. Dinamakan demikian karena gejalanya sering datang tiba-tiba dan sering terjadi pada kasus yang parah. Pemicu serangan jantung acap kali dimasabodohkan sebab diakui jadi kerutinan yang sulit dihentikan.
Salah satu penyebab terjadinya serangan jantung adalah pola hidup tidak sehat dan kebiasaan buruk yang dilakukan setiap hari. Untuk mencegahnya ketahui potensi yang bisa memicu serangan jantung agar bisa mencegah dan mengobatinya sedini mungkin.
Perlu diketahui serangan jantung koroner merupakan pembunuh nomor 1 (satu) di dunia. Mengetahui kesehatan jantung secara rutin merupakan cara terbaik agar Anda terhindar dari bermacam faktor serangan jantung. Salah satunya serangan jantung diakibatkan oleh kebiasaan buruk dan gaya hidup tidak sehat yang dilakukan sehari-hari. Untuk mencegahnya, ketahui potensi yang dapat memicu serangan jantung agar dapat dicegah dan diobati sedini mungkin.
Faktor Resiko
Resiko penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan suatu keadaan yang berpotensi berbahaya dan dapat memicu terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah pada seseorang atau kelompok tertentu.
Faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah meliputi faktor risiko yang tidak dapat diubah, seperti riwayat keluarga, usia, jenis kelamin. Kemudian aspek resico yang bisa mengalami Perubahan seperti: merokok, diabetes melitus, dislipidemia (metabolisme lemak tidak normal), obesitas umum dan obesitas sentral, hipertensi, pola makan, kurang aktivitas fisik, stres, dan konsumsi minuman beralkohol.
Beberapa Faktor Pemicu Serangan Penyakit Jantung
Berikut beberapa pemicu serangan jantung yang wajib Anda ketahui, antara lain:
Faktor usia
Seiring bertambahnya usia seseorang, risiko penyakit jantung meningkat.
Ada riwayat penyakit jantung dalam keluarga.
Jika ada anggota keluarga dekat kita yang mempunyai riwayat penyakit jantung, maka potensi penyakit jantung juga besar bagi kita.
Obesitas (Kegemukan)
Selain bisa membangkitkan berbagai penyakit serius lainnya kegemukan juga bisa menjadi pemicu seseorang terserang penyakit jantung.
Gaya hidup yang buruk.
Kurangnya olahraga, merokok, dan berbagai aktivitas yang berdampak buruk bagi kesehatan juga bisa memicu seseorang terkena penyakit jantung.
Menekankan
Saat orang yang sedang menghadapi stres badan akan menciptakan hormon kortisol yang bisa menimbulkan kekakuan pada pembuluh darah seseorang.
Aktivitas Fisik (Tiba-tiba Kurang Dan Terlalu Berat)
Olah raga berlebihan yang Anda lakukan dapat merusak jantung karena kardiotoksisitas yaitu kerusakan otot jantung akibat pelepasan senyawa kimia. Hal ini menyebabkan jantung tidak mampu lagi memompa darah ke seluruh tubuh. Meski begitu, jika kurang berolahraga juga dapat menyebabkan gangguan pada jantung disebabkan bisa menimbulkan tekanan darah tidak normal dan aliran darah tidak baik.
Oleh karena itu Anda bisa memilih jenis olahraga yang tidak terlalu menguras fisik dan energik seperti lari pagi, yoga, dan berenang untuk melindungi kesehatan jantung. Mengetahui faktor dan gejala pemicu serangan jantung saja tidak cukup hanya dengan melindungi kesehatan jantung Anda. Sebaliknya Anda perlu menerapkan pola hidup sehat seperti menjaga pola makan sehat dan rutin berolahraga. Penerapan olahraga teratur dan pola makan sehat dapat dibarengi dengan meminum susu kesehatan yang tinggi serat.
Kandungan serat yang tinggi ini dapat membantu kesehatan jantung dengan menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Berikan juga masukan makanan nutrisi yang cukup seperti kalsium, potasium, sendi, dan otot saat Anda melaksanakan kebiasaan latihan jasmani sehari-hari, dan kolagen yang berfungsi menjaga kesehatan tulang.
Stres, Kesedihan & Kurang Tidur
Saat orang menghadapi stres badan akan melepaskan hormon kortisol yang berakibat pada pengerasan pembuluh darah seseorang. Pemicu lain seperti kurang tidur, stres, kesedihan, dan tekanan mental juga bisa menyebabkan serangan jantung. Seseorang yang situasi pembuluh darahnya sudah ada masalah saat menyaksikan tim sport favoritnya tumbang bisa juga menyebabkan serangan jantung.
Makan Berlebihan
Terutama makanan berat yang kaya karbohidrat dan lemak jenuh bisa mengakibatkan risiko terkena serangan jantung. Bila Anda memakan makanan tinggi lemak dan karbohidrat pastinya darah akan lebih mudah mengental. Kondisi ini mengganggu kemampuan pembuluh darah untuk berelaksasi dan berkontraksi. Sehingga, kinerja jantung menjadi berat dan tubuh intens mengeluarkan hormon stres.
Faktor Risiko yang Tidak Dapat Dimodifikasi
1. Keluarga
Riwayat Adanya riwayat penyakit jantung dan pembuluh darah dalam keluarga dekat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah dua kali lebih besar dibandingkan dengan yang tidak memiliki riwayat keluarga.
2. Usia
Resiko pembuluh darah dan penyakit jantung melonjak umumnya usia di atas rata – rata 55 tahun pada pria dan pada wanita di atas 65 tahun .
3. Jenis Kelamin
Jenis kelamin laki-laki memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung dan pembuluh darah dibandingkan perempuan.
Cara Mencegah Penyakit Jantung
Dengan memahami bermacam penyebab penyakit jantung di atas diperlukan rakyat bisa melaksanakan gerakan preventif dengan sering berolahraga, menjauhi stres berlebihan saat bekerja atau di rumah, menjalankan kebiasaan hidup sehat, dan rutin mengonsumsi antioksidan yang bisa didapat dengan mengonsumsi buah-buahan dan Sayuran.
Terapkan terus Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan segera ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala penyakit jantung, agar dapat segera mendapat pengobatan dengan cepat dan tepat.
Pencegahan
Pencegahan Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah dapat dilakukan dengan mengendalikan, mengurangi dan atau menghilangkan faktor risiko terbarukan. Hal penting lainnya adalah melakukan deteksi dini terhadap faktor risiko yang mungkin ada pada tubuh kita.
Ketahui secara dini bisa dikerjakan dengan mengetahui besar kecilnya parameter dan memeriksa kesehatan tubuh yang mempengaruhi faktor risiko: misalnya Tekanan Darah, Berat Badan, Kadar Gula Darah, Kadar Kolesterol, dll. Siapa lagi yang peduli dengan kesehatan kita selain diri kita sendiri.