
Peran Keluarga Dalam Menjaga Kesehatan Jantung – Dalam beberapa tahun terakhir, kita semakin sering mendengar berita tentang kematian mendadak di Indonesia. Kematian selebritas dan tokoh masyarakat Indonesia akibat serangan jantung, seperti Adjei Masaeed dan Mike Mohed, masih segar dalam ingatan kita. Berapa banyak orang yang Anda kenal yang meninggal karena serangan jantung? Entah mereka kerabat dekat, kerabat jauh, kerabat teman, atau bahkan berita yang menjadi topik hangat di media sosial seperti Facebook atau Twitter? Apakah berita tentang kematian akibat serangan jantung semakin sering? Saya pribadi merasakan hal yang sama.
Berita tentang kematian akibat serangan jantung meningkat tidak hanya di kalangan orang berusia di atas 50 tahun, tetapi juga di kalangan orang yang berusia 30 tahun ke atas. Merasa muda, ingin menikmati hidup, dan tidak memiliki riwayat penyakit jantung dalam keluarga mungkin menjadi alasan banyak orang mengabaikan kesehatan mereka, terutama kesehatan jantung. Namun, penting untuk diingat bahwa penyakit jantung dapat terjadi pada siapa saja, bahkan mereka yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung dalam keluarga. Hal ini karena faktor risiko penyakit jantung berkaitan erat dengan gaya hidup dan perilaku.
Menurut teori klasik Bloom, terdapat empat faktor yang berkaitan dengan kesehatan manusia genetik, medis, lingkungan, dan perilaku. Dari keempat faktor tersebut, faktor perilaku mendominasi. Perilaku, atau gaya hidup, merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung yang dapat dimodifikasi. Faktor perilaku meliputi kebiasaan gaya hidup seperti merokok, pola makan, dan aktivitas fisik. Mengingat kemudahan yang kita miliki, tak dapat dipungkiri bahwa ketiga perilaku ini menghadirkan tantangan signifikan yang seringkali sulit diatasi. Ambil contoh, makanan cepat saji.
Kebiasan Kecil Untuk Menjaga Kesehatan Jantung
Makanan mudah diakses tanpa perlu melangkah, cukup dengan ibu jari. Anda tak perlu lagi keluar dari mobil; Anda dapat menemukan makanan cepat saji di restoran drive-through. Kemudahan akses terhadap makanan cepat saji ini bahkan telah memengaruhi para ibu rumah tangga. Banyak ibu rumah tangga memilih makanan cepat saji karena kecepatan, kenyamanan, dan kemudahannya. Seiring dengan semakin banyaknya remaja yang mengadopsi gaya hidup global, konsumsi makanan cepat saji telah menjadi tren modern. Merokok di kalangan anak muda juga meningkat.
Menurut data Survei Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, terdapat 58.750.592 perokok berusia 10 tahun ke atas, yang menunjukkan tingginya angka perokok di kalangan usia kerja. Informasi tentang merokok dan dampaknya mudah diakses melalui platform seperti media sosial. Namun, kebijakan anti-merokok ini belum tentu mengurangi jumlah perokok di Indonesia. Aktivitas fisik juga menjadi tantangan utama, terutama bagi masyarakat perkotaan. Dengan meningkatnya polusi udara, terbatasnya ruang pejalan kaki, dan layanan praktis seperti ojek dan taksi online saat ini, berjalan kaki bukan lagi aktivitas yang menarik.
Berbagai metode telah dikembangkan untuk mempermudah, yang membuat orang menjadi puas diri dan puas dengan hasilnya. Jadi, bagaimana kita bisa menerapkan gaya hidup sehat atau setidaknya tiga perilaku ini? Saya menawarkan jawaban yang optimis: mulailah dari keluarga Anda. Keluarga tidak diragukan lagi merupakan sel terkecil yang melaluinya kita dapat membentuk dan mengubah perilaku kita. Faktor risiko riwayat keluarga tidak lagi hanya terkait dengan genetika, tetapi juga dengan kebiasaan keluarga bersama. Oleh karena itu, tempat terbaik untuk mengubah dan menciptakan gaya hidup sehat adalah bersama keluarga Anda.
Peranan Keluarga Untuk Saling Mengingatkan Kesehatan Jantung
Dalam hal pilihan makanan, ibu memainkan peran kunci dalam menyiapkan dan mengelola makanan keluarga mereka, termasuk menentukan jenis makanan, frekuensi makan, dan nilai gizinya. Jadi, bagaimana kita memulainya? Mari kita mulai dengan orang tua. Orang tua berperan penting sebagai panutan bagi anak-anak dan anggota keluarga lainnya. Orang tua dapat memulai dengan perilaku sehari-hari yang mudah diamati oleh keluarga mereka. Tindakan spesifik yang dapat dilakukan orang tua antara lain mengurangi asupan makanan cepat saji, meningkatkan asupan beragam sayur dan buah, serta berhenti merokok.
Peran Keluarga Dalam Menjaga Kesehatan Jantung. Makan di luar seringkali mengandung banyak garam. Meskipun Anda tidak boleh sampai melarang makan di luar secara ekstrem, Anda tetap bisa mengatur waktu makan di luar dengan bijak. Tentukan seberapa sering Anda dan anak Anda akan makan di luar bersama, dan diskusikan apa dan berapa banyak yang akan dimakan. Ini akan memastikan Anda memiliki kesempatan untuk makan di luar bersama tanpa mengorbankan kesehatan Anda.